Saya sering mengamati kehidupan dan suka mengamati bagaimana
orang-orang saling berinteraksi, saling memberi kalimat penyejuk hati,
entah interaksi verbal, maupun tulisan di berbagai media sosial (Facebook,
twitter, dsb). Agak berbeda dengan yang lain (mungkin), struktur otak saya
lebih suka memperhatikan apa yang tersirat dari pada hanya sekedar mendengarkan
apa yang meluncur dari mulut (atau tulisan) guru-guru besar tersebut.
Guru Besar? yup! saya selalu menganggap orang-orang di
sekitar saya adalah guru. Saya bisa belajar dari mereka, saya dapat menemui
banyak contoh; contoh baik dan buruk tentunya. Saya juga bisa belajar dari
kesalahan dan kebenaran yang telah mereka lakukan, sekaligus langsung bisa
melihat dampaknya pada diri mereka masing-masing sebelum berusaha ‘meniru’ apa
yang telah mereka lakukan.
Apa yang saya dapatkan? Setidaknya ada 10 kalimat yang
memiliki dampak cukup unik pada motivasi hidup. Saya tidak berani
berkata “harus menghindari” kalimat-kalimat ini.. Saya hanya bisa
“mewaspadainya” sebelum kalimat-kalimat itu menyusun kekuatannya dan mulai
menjadi jangkar dalam hidup saya…
1. Saya tidak mungkin melakukannya
Hmm… saya tidak perlu mengkerdilkan diri dan kemampuan saya
untuk berkata seperti itu. Saya percaya, sebagai ciptaan yang paling sempurna,
ada kekuatan luar biasa yang telah diturunkan langsung dari atas ‘sono’ .
2. Saya tidak punya bakat
Bakat? talenta? yup.. saya akui, “Pintar memang bisa
dipelajari, tetapi “bintang” adalah dilahirkan“. Ada beberapa orang yang
dianugerahi talenta luar biasa. Tetapi, hal ini bukan berarti orang yang
lainnya tidak mempunyai talenta apa pun, kan? Saya sering melihat bagaimana
orang-orang bisa berhasil walau hanya berbekal satu atau dua talenta saja.
Sebaliknya saya juga sering melihat banyak orang gagal dan terbuang walau
sebenarnya multitalenta.
Hmmm.. anyway, “bakat” sendiri bukan sebuah hal yang statis.
Bakat “ada” karena apa yang biasa dilihat, didengar, dirasakan.. ini proses
selama bertahun-tahun. Seorang anak yang dilahirkan dari keluarga seniman..
karena terbiasa mendengarkan nyanyian ibunya sejak kecil, karena terbiasa
melihat bapaknya menggambar, saya yakin, ketika dewasa ia akan mewarisi bakat
seni orang tuanya (walau belum tentu menyukainya). Demikian juga anak-anak lain
yang dibesarkan dari keluarga bisnisman, ilmuwan, dan sebagainya. Sekalipun hal
ini masih menjadi perdebatan di kalangan psikolog, tetapi saya boleh percaya
bahwa manusia punya kuasa untuk menciptakan “bakat”!
3. Saya cuma lulusan SD
Kata “SD” pada kalimat di atas boleh diganti dengan “SMP”,
“Kejar Paket A”, “TK”, atau apalah.. Yang jelas, pendidikan bukan penentu
utama keberhasilan seseorang. Memang, mereka yang berpendidikan tinggi akan
lebih berpeluang berhasil dari pada yang berpendidikan rendah (maaf). Tetapi
bukan berarti lulusan SD tidak bisa berhasil. Saya sering melihat bagaimana
sebuah perusahaan yang mayoritas karyawannya sarjana, tetapi ternyata
pemiliknya hanya lulusan SD. Anda juga bisa membaca salah satu cerita konyol
mengenai hal ini di artikel Email Anak SMP.
Bahkan, 6 dari 10 Pemuda
Pengubah Dunia yang saya tulis beberapa waktu lalu itu juga tidak
pernah lulus kuliah!
So, what? Saya akan berusaha untuk tidak menyalahkan
pendidikan sebagai topeng kemalasan dan kebodohan saya. Jika tidak tahu, ya
belajar.. simple kan?
4. Lingkungan saya tidak mendukung
Banyak sekali orang-orang hebat lahir dari keadaan yang sama
sekali mendukung. Siapa saja ? Terlalu banyak untuk disebutkan. Banyak tulisan
dan lagu hebat yang justru lahir saat penulisnya masih di dalam penjara. Banyak
orang kaya lahir dari keluarga miskin. Banyak ilmuwan yang dulunya dianggap
bodoh dan gila, bahkan Thomas A. Edison pun pernah ditolak masuk SD karena
dianggap idiot. Saat keadaan berkecamuk karena perang dan menjadi pengungsi,
Albert Einstein malah dinobatkan menjadi Doktor dan Guru Besar. Bung Karno juga
bukan sarjana politik, beliau adalah insinyur, dalam keadaan terbuang di
Bengkulu, beliau malah merancang beberapa rumah dan merenovasi Masjid Jami’ di
tengah-tengah kota. Tom Cruise ? Ah, dia
hanya seorang disleksia yang susah membedakan antara huruf “b” dan “d”. Keadaan
bias membuat berhasil tetapi bias juga membuat gagal. Yup, semua tergantung
dari bagaimana cara melihat dan menghadapinya.
5. Masa
lalu saya hancur
Dalam konteks ini, sepertinya kisah mengenai Oprah Winfrey bias
menutupnya. Yup, orang tuanya bercerai, dan lebih parah lagi, dia pernah
diperkosa oleh saudara sepupunya. Tiap orang tahu, mengatasi problem masa lalu
memang rumit. Masa lalulah yang membentuk diri dan menentukan bagaimana sifat
da sikap seorang manusia. Tetapi, itu “hanya film” …. Yah, film ! Cukup untuk
dilihat da diikuti ceritanya, bias dijadikan inspirasi atau motivasi hidup
(kalau perlu), atau bias juga dijadikan ‘hobi’ saat senggang. Tetapi film hanya
film, berbeda dengan kenyataan sekarang.
Ia hanya dokumentasi sejarah dan tidak ada yang bias berubah.
Kenapa harus ngotot pada sesuatu yang sudah tidak bias dirumah ? Lebih baik
jika menyutradarai “film baru” yang ceritanya bias dirumah seperti yang
diinginkan, saya biasa menyebut film baru tersebut : “Masa Depan”.
6. Saya
tidak punya kesempatan
Hmmm …. Setahu saya setiap orang diberi waktu yang sama
setiap harinya : 24 jam. Kenapa hasilnya bias lain ? Yup, setiap orang
menggunakannya dengan caranya masing-masing. Memang setiap orang dianugerahi
lingkungan yang berbeda-beda. Ada lingkungan yang memang cukup kondusif untuk
maju, tetapi ada juga yang destruktif bagi kemajuan. Tetapi bukan berarti
kesempatan itu tidak ada !
Jika melihat kemiskinan, berarti saya diberi kesempatan
untuk mengentaskan kemiskinan. Jika melihat orang tertimpa musibah, berarti
saya diberi kesempatan untuk menolong. Kesempatan ! Ia selalu ada di sekitar
saya. “Kesempatan” adalah pemicu kemauan seseorang untuk merubah sesuatu yang
gak beres menjadi beres, sesuatu yang gak baik menjadi baik. “Kesempatan” tidak
hanya muncul pada situasisituasi yang mengenakkan, malah sebaliknya, semakin
kritis lingkunan, akan semakin banyak kesempatan yang muncul. Bukankah krisis
ekonomi tahun 1998 yang lalu justru malah melahirkan banyak sekali
jutawan-jutawan baru ? Bukankah mereka yang berhasil adalah mereka yang bias melihat
dan memanfaatkan kesempatan ini ?
7. Saya
kurang beruntung
Yup, keberuntungan memang bias dkatakan sebagai hal yang
statis, ia tidak dating begitu saja pada setiap orang. Ia memang seperti
anugerah. Jika keberuntungan memang sulit diusahakan lalu kenapa tidak
memintanya kepada Sang Pemberi Anugerah ? Dulu pernah ada penelitian mengenaui
hal ini. Lengkapnya pernah tertulis di artikel The Luck Factor. Yeah … di situ
terdapat beberapa tips untuk merayu Sang Pemberi agar selalu melimpahkan keberuntungan
pada umatnya.
8. Saya Takut Sakit Hati Lagi
Di twitter, seorang sahabat pernah menulis, “Mencintai,
memiliki, dan merasa kehilangan adalah satu paket kehidupan yang tidak dapat
dipisahkan…”. Selain itu, di blog ini juga pernah ada tulisan Tentang
Perpisahan. Yup … “Kelak, setiap orang pasti akan meninggalkanmu, atau justru
kamu yang akan meninggalkan mereka…”. Sakit hati juga sebuah bagian penting
dari proses kehidupan… bukankah hati yang sempurna dan bijaksana adalah justru
hati yang memiliki banyak bekas luka ?
9. Saya Khawatir Jika Hasilnya
Mengecewakan
Tidak ada satu orangpun yang tidak pernah mengecewakan
orang-orang di sekitarnya. Tidak mungkin memiliki banyak teman tanpa memiliki
sedikit musuh. Tidak ada karyawan yang sama sekali tidak pernah mengecewakan
atasannya. Yang paling penting adalah apa yang harus dilakukan jika ternyata
mengecewakan atasannya. Yang paling penting adalah apa yang harus dilakukan
jika ternyata mengecewakan orang lain ? Yup … tiga kata ajaib mungkin bias membantu
…
10. Saya Takut Salah
Nobody perfect ! That’s all … Setahu saya …. Orang
yang takut salah dan takut gagal justru malah lebih banyak berbuat kesalahan.
Tidak ada percobaan ilmiah yang tidak pernah gagal. Tidak ada pengusaha sukses
yang belum pernah bangkrut, tidak ada peruntung tenar yang belum pernah
mengalami kerugian, tidak ada aktivis yang tidak pernah teraniaya, tidak ada
tokoh politik yang belum pernah dikritik, dan tidak ada selebritis terkenal
yang belum pernah dicaci maki. Yup… ini adalah “kuat-kuatan”, mereka yang tahan
terhadap dampak kesalahan yang pernah dibuat dan tida
TOOOOOOOOOOOPPPPP ABBBBBBBBIIIIIIIIIIIIZZZZZZZZZZ....
BalasHapusYuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
BalasHapusDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny